Pencarian MH370 Buka Mata Banyaknya Sampah di Laut

Sampah di laut.
Pencarian pesawat Malaysia MH370 masih terus berlanjut, namun ada sisi lain yang terungkap dari pencarian tersebut, yaitu sampah yang ada di laut. Seperti banyak diberitakan, jika sebelumnya banyak penampakan puing-puing yang diduga dari pesawat MH370.


Namun kenyataannya, puing-puing itu bukan dari pesawat, melainkan sampah yang mengambang di permukaan laut.  Ya, di satu sisi mata kita mulai melihat dan mengetahui betapa kotornya laut kita ini. Bukan hanya oleh sampah plastik, tetapi banyak sampah berukuran besar dan cukup membahayakan bertebaran di laut.

Di Samudera Pasifik dan Atlantik, terdapat dua tempat yang disinyalir menjadi tempat berkumpulnya sampah-sampah tersebut. di zona tersebut, sampah bertebaran di seluruh penjuru. Sedangkan di Samudera Hindia, sampah berkumpul di pertengahan antara Afrika dan Australia.

Sampah-sampah tersebut tentu membahayakan bagi perahu-perahu kecil yang sedang menangkap ikan.

Musim panas tahun lalu, sebuah perlombaan Yacth yang berawal dari Calofornia menuju Honolulu, menemukan banyak sekali sampah yang berasal dari tsunami Jepang tahun 2011, bahkan tiang listrik yang terbuat dari kayu pun bertebaran di mana-mana.

Laporan yang masuk ke peneliti di Honolulu, Hawaii, ada sekitar satu lusin kecelakaan yang diakibatkan dari tabrakan dengan sampah. Dan diperkirakan ada sekitar 100.000 sampai satu juta sampah besar masih mengambang di perairan Hawaii.

Demikian juga dengan perairan Australia, tidak jauh beda, di mana sampah masih bertebaran di mana-mana, dan sebagian besar sampah dihasilkan dari tsunami Aceh pada tahun 2004 lalu.

Kita harus segera melindungi lautan, karena di sana banyak sumber makanan yang kita konsumsi. Buang sampah pada tempatnya, dan meminimalisir penggunaan plastik, akan membantu Bumi kita dari kerusakan lebih parah lagi.

Sumber

0 Comment "Pencarian MH370 Buka Mata Banyaknya Sampah di Laut"

Posting Komentar

Aturan berkomentar.

1. Dilarang Nyepam
2. Dilarang Promosi
3. Dilarang Sara & Menghina Orang

Thank you for your comments